Nisaa
Wahyu P
170510120016
Masyarakat
dan Kebudayaan Indonesia
CIRI – CIRI MASYARAKAT DI INDONESIA MENDAPAT
PENGARUH ISLAM
Awalnya penyebaran agama Islam rata-rata dengan
berdagang. Seperti contoh pedagang Arab dari Timur Tengah yang menyebarkan
agama Islam pada abad ke-7 M, Pedagang India Muslim dan Persia sekitar abad
ke-13 M.
Penyebaran tersebut memberikan pengaruh pada masyarakat
Indonesia, khususnya yang saat ini sebagian besar penduduknya sudah memeluk
agama Islam. Salah duanya adalah suku Bawean di Pulau Bawean, Jawa Timur dan
suku Aceh di Daerah Sumatra.
Dalam masyarakat Bawean, pengaruh Islam bercirikan tentang
penyebarannya dengan damai. Pangeran Prigi atau Maulana Umar Mas’od merupakan
cucu dari Sunan Derajat. Maulana datang ke Bawean dengan damai dan bergaul
dengan masyarakat setempat yang akhirnya dia mendapatkan kepercayaan seperti
layaknya bagian dari masyarakat Bawean dan tidak dianggap orang asing.
Setelah mengenalkan agama Islam, Maulana mulai memperkenalkan
ajaran – ajaran agama Islam. Saat ini sudah banyak yang dilakukan oleh orang
Bawean, yakni ajaran sholat dan tradisi agama islam yang lain. Ajaran tersebut
berkembang baik di daerah Bawean terbukti dengan berdirinya lima bangunan
masjid dan kesukaan orang Bawean merantau ke negeri seberang untuk mempelajari
Al-Quran dan Hadist Nabi, menjalankan ibadah haji dan nantinya menjadi kyai di
Bawean. Mereka juga merayakan Hari Besar Islam, seperti Hari Raya Idul Fitri,
Hari Raya Idul Adha, Isra’ Miraj, dan lain – lain. Dari aspek peribadatan
masyarakat Bawean juga ikut merayakan Hari Besar Islam dan juga menurut
penduduk setempat tingkatan terhormat dalam lingkungan adalah menjadi kyai.
Suku yang lain yang juga mendapatkan pengaruh Islam yang kental
adalah suku Aceh di daerah Sumatra. Suku Aceh awalnya menganut paham animisme
dan juga mendapatkan pengaruh agama Budha, namun seiring berkembangnya waktu
Agama Islam justru lebih menyebar dan mengental di masyarakat Aceh dengan
dibawa oleh pedagang asal Arab dan Persia. Seperti contoh pengaruh Islam dalamtulisan.
Masyarakat Aceh mengenal tulisan baru setelah Islam datang di Aceh dengan
menyebarkan tulisan Arab Melayu seperti yang banyak dijumpai di batu nisan raja
Pasai. Selain pada tulisan, penyebaran islam juga bisa terlihat dari bentuk
rumah adat Aceh “Rumoh Aceh” yang bentuknya memanjang dari timur ke barat
dengan pintu tangga menghadap ke utara dan selatan yang didalamnya terdapat
ukiran ayat Qur-an. Tatanan rumah seperti itu disinyalir karena adanya pengaruh
Islam untuk memudahkan menentukan arah kiblat. Pengaruh Islam dalam pendidikan
di Aceh terlhat dengan diberikannya ilmu awal mengenai ajaran Islam. Masyarakat
Aceh lebih senang menyekolahkan anak-anak mereka ke “meunasah” atau madrasah
terlebih dahulu untuk memahami ajaran Islam dasar, baru setelah itu
menyekolahkan di pendidikan umum.
|
KESIMPULAN
Penyebaran agama Islam dilihat dari dua suku diatas mempunyai
ciri, yaitu penyebaran agama islam dilakukan secara damai, baik pada suku
Bawean yang dilakukan oleh cucu dari Sunan Derajat maupun suku Ace yang
dilakukan oleh pedagang Arab dan Persia.
Ciri yang kedua adalah mulai melakukan ajaran-ajaran agama Islam
seperti melakukan sholat, mengenali Al-Quran dan juga melaksanakan hari besar
Islam, seperti Idul Fitri, Idul Adha, dan lain-lain.
Ciri berikutnya adalah pada tulisan dan juga bentuk rumah pada
suku Aceh. Tulisan dan bentuk rumah hasil penyebaran agama Islam mempermudah
Masyarakat Aceh dalam berkomunikasi maupun menentukan arah kiblat untuk
beribadah.
DAFTAR PUSTAKA
·
Koentjaraningrat.1999.Manusia
dan Kebudayaan di Indonesia.Jakarta : Djambatan.
·
Zoeminto.2013.
Peperangan Perigi Melawan Raja dalam http://suaratuhan.blogspot.com/2013/01/peperangan-pangeran-perigi-melawan-raja.html, diakses pada tanggal 10 April
2013.
·
Deutro
Malayan. Suku Bawean dalam http://deutromalayan.blogspot.com/2012/10/suku-bawean.html diakses pada tanggal 10 April 2013.
·
Bala
Angen.2012. Unsur Islam dalam Seni dan Budaya Aceh dalam http://baleangen.wordpress.com/2012/11/26/unsur-islam-dalam-seni-dan-budaya-aceh/ diakses pada tanggal 10 April 2013.
No comments:
Post a Comment