Tuesday, April 2, 2013

Masyarakat Asia Tenggara



Nisaa Wahyu P
170510120016
Masyarakat dan Kebudayaan Asia Tenggara

            Asia dikenal sebagai benua terbesar di dunia  dan berpopulasi terpadat di dunia dengan wilayah yang mencakup 8,6% permukaan Bumi yang meliputi 50 negara yang tersebar dari daratan luas Asia Kecil, Timur Tengah, hingga Samudera Pasifik. Asia terbagi menjadi  beberapa bagian, yakni Asia Utara, Asia Timur, Asia Selatan, Asia Tengah, Asia Barat dan Asia Tenggara. Asia Tenggara  merupakan kawasan di daerah Asia bagian tenggara yang meliputi beberapa Negara, yakni Indonesia, Kamboja, Filipina, Thailand, Singapura, Brunei Darussalam, Laos, Myanmar, Vietnam, Malaysia dan Timor Letse. Di Asia Tenggara sendiri juga dibagi menjadi dua bagian wilayah. Wilayah pertama meliputi wilayah daratan, yaitu Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, dan Vietnam, sedangkan wilayah kedua adalah wilayah maritime meliputi Indonesia, Brunei, Filipina, Malaysia, Singapura, dan Timor Letse.
Secara geografis, daerah Asia Tenggara cukup strategis untuk pengembangan kebudayaan. Hal ini dikarenakan daerah Asia Tenggara merupakan terminal migrasi Asia Kontinental (Austronesia). Menurut Robert von Heine Geldern, migrasi ke arah wilayah kepulauan terjadi dalam dua tahap, yaitu :
  1. Tahap pertama berlangsung dalam kurun waktu antara 2500–1500 SM
  2. Tahap kedua berlangsung dalam kurun waktu yang lebih muda antara  1500—500 SM (Von Heine Geldern  1932 and 1936; Soejono 1984: 206–208).
Untuk itulah kebudayaan di Asia Tenggara selain dihasilkan dari nenek moyang, juga merupakan hasil pencampuran dari budaya yang lain. Persamaan kebudayaan dilihat dari perspektif arkeologi yakni kesamaan masa megalitik tua yang terdapat banyak peninggalan  yang menggunakan batu besar di hampir semua Negara di Asia Tenggara.  Sebagai contoh Gunung Padang di Indonesia.
            Selain itu sistem upacara keagamaan di Asia Tenggara juga beraneka ragam. Hal ini disebabkan agama yang dianut di Asia Tenggara tidak terfokus pada satu agama, contohnya di Indonesia sendir,  mayoritas penduduk beragama Islam sama halnya seperti Malaysia dan Brunei. Sedangkan di negara asia tenggara yang lain, seperti contoh di Thailand, Myanmar, dan Laos serta Vietnam dan Kamboja mayortas penduduknya agama Budha. Agama Kristen menjadi mayoritas di Filipina. Di Singapura, agama dengan pemeluk terbanyak adalah agama yang dianut oleh orang Tionghoa seperti Buddha, Taoisme, dan Konfusianisme. Sistem kepercayaan di kawasan Asia Tenggara juga tidak terlepas dari pengaruh India Cina yang menyebarkan agama Budha dan Hindu di kawasan ini. Pada awal terbentuknya Asia Tenggara, kepercayaan yang dimiliki adalah memuliakan tempat yang lebih tinggi sebagai tempat suci, pemujaan kepada arwah nenek moyang/leluhur (ancestor worship) dan mengenal penguburan kedua (secondary burial) dalam gentong, tempayan, atau sarkopagus. Tidak hanya mempengaruhi segi kepercayaannya, India Cina juga berperan dalam pembangunan candi dan pendirian kerajaan. Sebagai contoh Funan yang sekarang lebih dikenal sebagai Kamboja yang dulunya pernah menjadi pusat perdagangan di tengah jalur niaga India – Cina, Champa yang sekarang bernama Vietnam dulunya kerajaan ini merebut sebagian wilayah Laos an Kamboja, Dravati yang sekarang bernama Thailand berada di bawah kekuasaan kerajaan Khmer yang sekarang bernama Kamboja, dan terakhir Bagan yang sekarang disebut Myanmar (kerajaan ini runtuh karena diserang oleh pasukan Mongol dibawah pimpinan Kubilai Khan).
            Berhubungan dengan kepercayaan, ada juga masyarakat yang masih menganut ajaran nenek moyangnya. Hal ini disebabkan adanya masyarakat sederhana yang masih memegang erat, menjaga kesukuannya dari pengaruh luar. Sebagai contoh di Indonesia tepatnya di Jawa Barat; suku baduy yang mempunyai kepercayaan Sunda Wiwitan. Selain suku Baduy, Indonesia juga terdapat bayak suku, diantaranya suku Jawa, Sunda, Melayu, Madura, Minang, Aceh, Gayo, Minahasa, dan masih banyak lagi. Di Kamboja, suku Khamer yang menjadi mayoritas, sedangkan di Brunei dan Malaysia, suku melayu menjadi mayoriitas, di Laos, suku lao daratan rendah, Myanmar, suku Burma. Atau lebih jelasnya dapat dilhat di tabel :
suku Khmer (94%), Tionghoa (4%), suku Vietnam (1%), lainnya (kebanyakan suku Cham) (1%)
Lao Daratan Rendah (56%), Lao Theung (34%), Lao Soung (10%)
suku Burma (68%), Shan (9%), Karen (6%), Rakhine (4%), lainnya (termasuk suku Tionghoa dan Indo-Arya) (13%)
suku Thai (75%), Tionghoa (14%), suku Melayu (4%), Khmer (3%), lainnya (4%)
suku Vietnam (88%), Tionghoa (4%), Thai (2%), lainnya (6%)
Melayu (69%), Tionghoa (18%), suku pribumi Brunei (6%), lainnya (7%)
Filipino (80%), Tionghoa (10%), Indo-Arya (5%), bangsa Eropa dan Amerika (2%), Arab (1%), lainnya (2%)
suku Jawa (41,7%), suku Sunda (15,4%), suku Melayu (3,4%), suku Madura (3,3%), suku Batak (3.0%), suku Minangkabau (2,7%), suku Betawi (2,5%), suku Bugis (2,5%), suku Banten (2,1%), suku Banjar (1,7%), suku Bali (1,5%), suku Sasak (1,3%), suku Makassar (1,0%), suku Cirebon (0,9%), suku Tionghoa (0,9%), suku Aceh (0,43%), suku Toraja (0,37%), sisanya ratusan suku kecil dari Rumpun Melanesia dan Melayu-Polinesia.
Melayu dan Orang Asli (60%), Tionghoa (30%), Tamil (6,4%), lainnya (2%)
Tionghoa (76%), Melayu (15%), Indo-Arya (7%), lainnya (2%)

Untuk itulah Asia Tenggara merupakan kawasan yang memiliki cukup banyak suku bangsa yang mendiami kawasan ini.
            Dalam perspektif sistem mata pencaharian, penduduk Asia tenggara mayoritas bekerja sebagai petani, kecuali Singapura. Sebagian besar penduduk Singapura bekerja dalam bidang industri dan perdagangan. Industri jasa keuangan dan perdagangan merupakan sektor andalan ekonomi Singapura. Oleh karena itu dari segi ekonomi, Singapura merupakan satu-satunya Negara maju yang ada di Asia Tenggara. Namun hal itu bukan berarti membuat negara yang lain tidak bisa menjadi negara yang maju. Pemerintah dan petinggi ASEAN mencanangkan program kawasan perdagangan bebas untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.
            Di kawasan Asia Tenggara juga memiliki organisasi geo-politik dan ekonomi yang disebut ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) . Organisasi yang merupakan hasil dari Deklarasi Bangkok ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya. Selain ASEAN, organisasi yang dulu sempat kontroversi adalah Jemaah Islamiyah Asia Tenggara yang merupakan organisasi militan Islam di Asia Tenggara, selain itu ada SEAMEO (The Southeast Asian Ministers of Education Organization) adalah organisasi internasional yang dimaksudkan untuk memajukan kerjasama di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan di daerah Asia Tenggara.
            Masyarakat Asia Tenggara, pada dasarnya mempunyai banyak kesamaan karena letak geografis yang berdekatan. Tidak hanya itu, kebudayaan yang dimiliki juga tidak jauh berbeda antara satu dengan yang lain, peninggalan kebudayaan serta sejarahnya juga hampir sama, ditambah lagi dengan didirikan ASEAN pada 8 Agustus 1967 di Bangkok menambah jaringan kerja sama antar negara di Asia Tenggara.

No comments:

Post a Comment