Nisaa
Wahyu P
170510120016
Masyarakat
dan Kebudayaan Asia Tenggara
Asia dikenal sebagai benua terbesar
di dunia dan berpopulasi terpadat di
dunia dengan wilayah yang mencakup 8,6% permukaan Bumi
yang meliputi 50 negara yang tersebar dari daratan luas Asia Kecil,
Timur Tengah,
hingga Samudera Pasifik. Asia terbagi
menjadi beberapa bagian, yakni Asia
Utara, Asia Timur, Asia Selatan, Asia Tengah, Asia Barat dan Asia Tenggara. Asia
Tenggara merupakan kawasan di daerah
Asia bagian tenggara yang meliputi beberapa Negara, yakni Indonesia, Kamboja,
Filipina, Thailand, Singapura, Brunei Darussalam, Laos, Myanmar, Vietnam,
Malaysia dan Timor Letse. Di Asia Tenggara sendiri juga dibagi menjadi dua
bagian wilayah. Wilayah pertama meliputi wilayah daratan, yaitu Kamboja, Laos,
Myanmar, Thailand, dan Vietnam, sedangkan wilayah kedua adalah wilayah maritime
meliputi Indonesia, Brunei, Filipina, Malaysia, Singapura, dan Timor Letse.
Secara
geografis, daerah Asia Tenggara cukup strategis untuk pengembangan kebudayaan. Hal
ini dikarenakan daerah Asia Tenggara merupakan terminal migrasi Asia
Kontinental (Austronesia). Menurut Robert von Heine Geldern, migrasi ke arah
wilayah kepulauan terjadi dalam dua tahap, yaitu :
- Tahap pertama berlangsung dalam kurun waktu antara 2500–1500 SM
- Tahap kedua berlangsung dalam kurun waktu yang lebih muda antara 1500—500 SM (Von Heine Geldern 1932 and 1936; Soejono 1984: 206–208).
Untuk itulah kebudayaan di Asia
Tenggara selain dihasilkan dari nenek moyang, juga merupakan hasil pencampuran
dari budaya yang lain. Persamaan kebudayaan dilihat dari perspektif arkeologi
yakni kesamaan masa megalitik tua yang terdapat banyak peninggalan yang menggunakan batu besar di hampir semua
Negara di Asia Tenggara. Sebagai
contoh Gunung Padang di Indonesia.
Selain
itu sistem upacara keagamaan di Asia Tenggara juga beraneka ragam. Hal ini
disebabkan agama yang dianut di Asia Tenggara tidak terfokus pada satu agama, contohnya
di Indonesia sendir, mayoritas
penduduk beragama Islam sama halnya seperti Malaysia dan Brunei. Sedangkan di negara
asia tenggara yang lain, seperti contoh di Thailand,
Myanmar,
dan Laos
serta Vietnam
dan Kamboja
mayortas penduduknya agama Budha. Agama Kristen
menjadi mayoritas di Filipina.
Di Singapura,
agama dengan pemeluk terbanyak adalah agama yang dianut oleh orang Tionghoa
seperti Buddha,
Taoisme,
dan Konfusianisme. Sistem kepercayaan di kawasan Asia
Tenggara juga tidak terlepas dari pengaruh India Cina yang menyebarkan agama
Budha dan Hindu di kawasan ini. Pada awal terbentuknya Asia Tenggara,
kepercayaan yang dimiliki adalah memuliakan tempat yang lebih tinggi sebagai
tempat suci, pemujaan
kepada arwah nenek moyang/leluhur (ancestor worship) dan mengenal penguburan kedua
(secondary burial) dalam gentong, tempayan, atau sarkopagus. Tidak hanya
mempengaruhi segi kepercayaannya, India Cina juga berperan dalam pembangunan
candi dan pendirian kerajaan. Sebagai contoh Funan yang sekarang lebih dikenal
sebagai Kamboja yang dulunya pernah menjadi pusat perdagangan di tengah jalur
niaga India – Cina, Champa yang sekarang bernama Vietnam dulunya kerajaan ini
merebut sebagian wilayah Laos an Kamboja, Dravati yang sekarang bernama
Thailand berada di bawah kekuasaan kerajaan Khmer yang sekarang bernama
Kamboja, dan terakhir Bagan yang sekarang disebut Myanmar (kerajaan ini runtuh
karena diserang oleh pasukan Mongol dibawah pimpinan Kubilai Khan).
Berhubungan
dengan kepercayaan, ada juga masyarakat yang masih menganut ajaran nenek
moyangnya. Hal ini disebabkan adanya masyarakat sederhana yang masih memegang
erat, menjaga kesukuannya dari pengaruh luar. Sebagai contoh di Indonesia
tepatnya di Jawa Barat; suku baduy yang mempunyai kepercayaan Sunda Wiwitan.
Selain suku Baduy, Indonesia juga terdapat bayak suku, diantaranya suku Jawa,
Sunda, Melayu, Madura, Minang, Aceh, Gayo, Minahasa, dan masih banyak lagi. Di
Kamboja, suku Khamer yang menjadi mayoritas, sedangkan di Brunei dan Malaysia,
suku melayu menjadi mayoriitas, di Laos, suku lao daratan rendah, Myanmar, suku
Burma. Atau lebih jelasnya dapat dilhat di tabel :
|
Lao Daratan Rendah
(56%), Lao Theung (34%), Lao Soung (10%)
|
|
|
suku
Burma (68%), Shan
(9%), Karen
(6%), Rakhine (4%), lainnya
(termasuk suku Tionghoa dan Indo-Arya) (13%)
|
|
|
suku
Vietnam (88%), Tionghoa (4%), Thai (2%),
lainnya (6%)
|
|
|
Melayu (69%),
Tionghoa (18%), suku pribumi Brunei (6%), lainnya (7%)
|
|
|
suku Jawa (41,7%), suku Sunda (15,4%), suku Melayu (3,4%), suku Madura (3,3%), suku Batak (3.0%), suku Minangkabau (2,7%), suku Betawi (2,5%), suku Bugis (2,5%), suku Banten (2,1%), suku Banjar (1,7%), suku Bali (1,5%), suku Sasak (1,3%), suku Makassar (1,0%), suku Cirebon (0,9%), suku Tionghoa (0,9%), suku Aceh (0,43%), suku Toraja (0,37%), sisanya
ratusan suku kecil dari Rumpun Melanesia dan Melayu-Polinesia.
|
|
|
Tionghoa (76%),
Melayu (15%), Indo-Arya (7%), lainnya (2%)
|
|
Untuk itulah Asia Tenggara merupakan
kawasan yang memiliki cukup banyak suku bangsa yang mendiami kawasan ini.
Dalam
perspektif sistem mata pencaharian, penduduk Asia tenggara mayoritas bekerja
sebagai petani, kecuali Singapura. Sebagian besar penduduk
Singapura bekerja dalam bidang industri dan perdagangan. Industri jasa keuangan
dan perdagangan merupakan sektor andalan ekonomi Singapura. Oleh karena itu
dari segi ekonomi, Singapura merupakan satu-satunya Negara maju yang ada di
Asia Tenggara. Namun hal itu bukan berarti membuat negara yang lain tidak bisa
menjadi negara yang maju. Pemerintah dan petinggi ASEAN mencanangkan program
kawasan perdagangan bebas untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Di kawasan Asia Tenggara juga
memiliki organisasi geo-politik dan ekonomi yang disebut ASEAN (Association of
Southeast Asian Nations) . Organisasi yang merupakan hasil dari Deklarasi
Bangkok ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan
pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya. Selain ASEAN, organisasi yang
dulu sempat kontroversi adalah Jemaah Islamiyah Asia Tenggara yang merupakan
organisasi militan Islam di Asia Tenggara, selain itu ada SEAMEO (The Southeast Asian Ministers of Education
Organization) adalah organisasi
internasional yang dimaksudkan untuk memajukan kerjasama di bidang pendidikan,
ilmu pengetahuan dan kebudayaan di daerah Asia Tenggara.
Masyarakat
Asia Tenggara, pada dasarnya mempunyai banyak kesamaan karena letak geografis
yang berdekatan. Tidak hanya itu, kebudayaan yang dimiliki juga tidak jauh
berbeda antara satu dengan yang lain, peninggalan kebudayaan serta sejarahnya
juga hampir sama, ditambah lagi dengan didirikan ASEAN pada 8 Agustus 1967 di
Bangkok menambah jaringan kerja sama antar negara di Asia Tenggara.
No comments:
Post a Comment