Sunday, April 21, 2013

[Resume] Logika Filsafat



·         Filsafat merupakan kajian rasional, kritis, sistematis, radikal, komperehensif, terhadap sesuatu yang ada dan kemungkinan mencapai kebenaran dan kebijaksanaan.
·         Ilmu pengetahuan adalah kesesuaian sistem gagasan dan realita yang terdiri dari 2 macam :
a.       Subjek (mengetahui)
b.      Objek (diketahui)
D.F. Scheltents membagi ilmu pengetahuan menjadi 2 macam :
a. Ilmu positif (mempelajari fakta dan kenyataan empiric) contoh Ilmu alam dan ilmu sosial
b. Ilmu formal (mempelajari bentuk dan pola hubungan antara pernyataan) contoh logika dan matematika.
August Comte membagi ilu pengetahuan menjadi 3 macam :
a.       Teologi sifatnya dogmatif dan irasional yang mengutamakan religious, contoh animisme/dinamismee, politeisme, dan monoteisme
b.      Metafisika mengutamakan rasional lebih kepada sebab-akibat.
c.       Ilmu positif memadukan antara rasionalitas dan empirik
·         Syarat pengetahuan :
a.       Objektif (sesuai dengan realita)
b.      Empiric (didukung oleh pengalaman dan fakta)
c.       Rasional, logika sebagai alat
d.      Mempunyai metode langkah (observasi, eksperimen, rumusan masalah, kerangka pemikiran, hipotesis, verfikasi, kesimpulan)
e.      Sistematis (mempunyai hubungan antara fakta, teori, dan metode)
f.        Akumulatif ( berstruktur)
g.       Universal
h.      Aksiologis (ilmu untuk manusia)
·         Filsafat Pengetahuan berarti kajian filsafat terhadap ilmu dan merupakan logika(kemampuan secara rasional dan sistematis) yang menjadi organon dan tonggak pendasar metoda.
·         Logika merupakan ilmu berfikir, salah satu cabang filsafat yang mempelajari MEASAT (metode, asas, dan aturan) yang harus dipenuhi untuk dapat berpikir secara cepat, lurus, benar dan jernih.
·         Teori Kebenaran :
a.       Teori korespondensi : perbandingan realita objek (informasi, fakta, peristiwa, pendapat) dengan yang ditangkap subjek (ide, kesan). Jika subjek yang dihayati sesuai dengan objek maka itu benar.
b.       Teori konsistensi : merupakan usaha pengujian atas arti kebenaran. Kesan - kesan yang selalu konsisten dari satu penyelidik atas hasil eksperimen yang dilakukan yang lain dengan waktu yang berbeda.
c.       Teori pragtisme : teori atau dalil yang benar apabila memiliki kegunaan dan manfaat bagi kehidupan dan berakibat yang memuaskan.
d.      Kebenaran religious : penyesuaian antara kesan subjek terhadap suatu realita dan kesan dengan realita objek.
·         Tahapan mencapai kebenaran :
a.       Tahu tentang konsep pengetahuan awal
b.      Berkembang menjadi proposisi
c.       Dikaitkan dengan banyak proposisi (argumen) menjadi poliargumen.
·         Logika(disiplin)  bertujuan untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman, secara sistematik, rasaional, terargumentasi, dan terorganisasi yang terikat atau tunduk pada aturan procedural. Logika ada 2 macam :
a.         Logika Naturalis (masuk akal)
b.         Logika ilmiah (suatu kegiatan intelektual)
·         Disiplin ilmu dibedakan menjadi 2 menurut AGM Van Melsen, yaitu :
a.       Disiplin non empiric contohnya matematika dan filsafat
b.      Disiplin empiric contohnya ilmu alam dan ilmu sosial
·         Tujuan mempelajari logika adalah untuk :
a.       Membedakan cara berpikir yang tepat sesuai aturan yang berlaku
b.      Menguji ketepatan cara berfikir dengan metode dan teknik yang tepat
c.       Merumuskan secara eksplisit asas-asas berfikir yang sehat dan jernih
·         Konsep : hasil pemikiran manusia. Konsep menghasilkan proporsisi dan argumentasi.  
·         Abstraksi mendapatkan pengertian secara konseptial dengan mencari dan membedakan antara subsisten( realita yang kongkret) dan eksisten(gabungan antara substansi dan eksiden/keberadaan).
·         Ada 9 macam eksiden : KUANLITASAKPARUWARELIK (kuantitas, kualitas, aksi, pasi, ruang, waktu, relasi, lingkungan, dan keadaan).
·         Definisi adalah pengertian suatu hal secara singkat dan jelas. Terdiri dari definiendum (yang didefinisikan) dan definien (penjelasan).
·         Contoh : Antropolgi adalah antropos dan logos (definisi nominal : menganalisa konsep) yang mempelajari tentang manusia yang berpandangan…… (definisi real : uraian)
·         Aturan membuat definisi :
a.       Dapat dibolak – balik
b.      Tidak boleh menggunakan bentuk negative
c.       Definiendum tidak boleh definien
d.      Tidak boleh menggunakan kata kiasan
·         Klarifikasi adalah penguraian konsep berdasarkan perbedaan, cirri, dan persamaan.
·         Aturan klarifikasi :
a.       Lengkap dan menyeluruh
b.      Benar-benar memisahkan
c.       Menggunakan dasar yang sama
d.      Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
·         Kesulitan dalam membuat klarifikasi :
a.       Apa yang benar bagi kesuluruhan juga benar bagi bagiannya, tapi yang benar bagi bagiannya belum tentu benar bagi keseluruhan
b.      Tidak mudah memisahkan sesuatu dengan jelas
c.       Terlalu cenderung hitam putih padahal masih ada abu-abu.
·         Proposisi adalah suatu pernyataan antara 2 konsep yang bernilai benar (afirmasi) atau salah(negasi).
·         Konsep kelas dalam proporsisi adalah term. Dalam term dibagi menjadi dua, yaitu :
a.    Kata yang termasuk atau tidak adalah term subjek
b.    Kata yang ada didalamnya adalah term predikat
Contoh : Mahasiswa (term subjek) adalah manusia (term predikat)
·         Unsur proposisi :
a.       Quintifier : perkataan yang menunjukkan kuantitas terdiri dari “seluruh” dan “sebagian”
b.      Kopula : perkataan yang menunjukkan hubungan antara term subjek dan predikat terdiri dari “adalah” apabila afirmasi dan “adalah tidak” apabila negasi
c.       Term subjek
d.      Term predikat
Contoh proporsisi : Semua (Q) mahasiswa (S) adalah(K) manusia (P).

·         Bentuk proporsisi :
a.       Universal Afirmatif adalah semua S adalah P (SaP) contohnya, Semua mahasiswa adalah manusia
b.      Partikular afirmatif adalah Sebagian S adalah P (SiP) contohnya, Sebagian penari adalah mahasiswa
c.       Universal negasi adalah Semua S adalah bukan P (SeP) contohnya, Semua monyet adalah bukan manusia
d.      Particular negasi adalah Sebagian S adalah bukan P (SoP) contohnya, sebagian kertas adalah bukan buku
·         Distribusi term adalah term dalam proporsisi bahwa term mencangkup semua atau sebagian anggota (non distributive)
·         DMnemonic adalah alat bantu untuk mengingat sesuatu , seperti distribusi term adalah ASEDITOP , distribusi term sebagai :
a.       Akronim dari proporsisi A, subjeknya saja yang distributif
Contoh : Semua mahasiswa adalah manusia, sebagian manusia adalah mahasiswa
b.      Proposisi E, dua-duanya distributif
Contohnya : Semua meja adalah bukan kursi
c.        Proposisi I tidak ada yang ditributif
Contohnya : Sebagian mahasiswa adalah pecinta sepakbola
d.      Proposisi O, predikatnya yang diistributif
Contohnya : Sebagian mahasiswa adalah bukan pecinta sepak bola
·         Proporsi juga dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu proposisi sederhana dan majemuk
a.       Proporsisi sederhana terdiri dari sati subjek dan predikat
b.      Proporsisi majemuk terdiri dari 2 atau lebih dari proporsisi sederhana dan dibagi lagi menjadi proposisi majemuk kompositif(hipotetikal, alternatif, dan disjungtif) dan proporsisi majemuk konjungtif
·         Hipotetikal bentuknya jika……maka….., apabila ansidennya benar, konsekuensinya pasti benar, namun konsekuennya benar belum tentu ansidennya benar.
·         Alternatif bentuknya atau… atau….., yang salah satunya benar, tapi tidak menutup kemungkinan dua-duanya benar.
·         Disjungtif bentuknya bahwa..dan… , yang dua-duanya salah.
·         Konjungtif bentuknya …..dan…., dimana dua-duanya benar.
·         Argumentasi = suatu rangkaian proporsisi  yang terdapat premis (inseden) dan kesimpulan (konsekuen) dimana melibatkan akal budi yang menemukan kesimpulan (interferensi).
·         Berdasarkan jumlah premis, penyimpulan dibagi menjadi dua, yaitu :
a.       Premis langsung yang diformulasikan dalam oposisi, konversi, dan obversi.
Dari konversi dan obversi dibentuk kontrapositif dan inversi
b.      Premis tidak langsung
·         Oposisi adalah penyimpulan langsung yang ditarik kesimpulan yang sama dalam subjek dan predikat namun kuantitas/kualitas/kuantitas dan kualitas beda.
A ß kontaris àE ,O ß Sub Kontaris à I,  E/A ßKontradiksi àI/O , E/A ßSuper implikasi à O/I, O/I ßsub implikasi àE/A.
JIKA
MAKA
A
E
I
O
A – BENAR
BENAR
SALAH
BENAR
SALAH
E – BENAR
SALAH
BENAR
SALAH
BENAR
I – BENAR
MUNGKIN
SALAH
BENAR
MUNGKIN
O – BENAR
SALAH
MUNGKIN
MUNGKIN
BENAR
A – SALAH
SALAH
MUNGKIN
MUNGKIN
BENAR
E – SALAH
MUNGKIN
SALAH
BENAR
MUNGKIN
I – SALAH
SALAH
BENAR
SALAH
BENAR
O – SALAH
BENAR
SALAH
BENAR
SALAH

·         Kontraris              : tidak dapat dua-duanya salah / benar
Subkontraris       : Tidak mungkin dua-duanya salah atau benar ; apabila satu benar blum tentu
Super implikasi :  universal benar, particular benar ; universal salah particular belum tentu benar
Sub implikasi      : universal benar, particular benar ; universal salah, particular salah
Kontradiksi          : tidak mungkin dua-duanya salah atau benar
·         Konversi : dibalik antara subjek premis (converted) dan predikat kesimpulan (converse) tanpa mengubah arti. Dibedakan menjadi 2, yaitu :
a.       Konversi penuh (tanpa mengubah kuantitas), contoh E menjadi E
b.      Konversi sebagian (mengubah kualitas) , contoh E menjadi O
Catatan : tapi O tidak dapat dikonversi
·         Obversi adalah kesimpulan langsung dengan mengubah predikat premis menjadi bentuk kontradiksi dari kesimpulan tanpa mengubah kuantitas dan artinya. Dengan cara dinegasi tanpa mengubah kuantitas tapi kualitas beda.
Contoh : A menjadi E
                                E menjadi A
                                I menjadi O
                                O menjadi I

No comments:

Post a Comment