·
Filsafat merupakan kajian rasional, kritis,
sistematis, radikal, komperehensif, terhadap sesuatu yang ada dan kemungkinan
mencapai kebenaran dan kebijaksanaan.
·
Ilmu pengetahuan adalah kesesuaian sistem
gagasan dan realita yang terdiri dari 2 macam :
a.
Subjek (mengetahui)
b.
Objek (diketahui)
D.F. Scheltents
membagi ilmu pengetahuan menjadi 2 macam :
a. Ilmu positif
(mempelajari fakta dan kenyataan empiric) contoh Ilmu alam dan ilmu sosial
b. Ilmu formal
(mempelajari bentuk dan pola hubungan antara pernyataan) contoh logika dan
matematika.
August Comte membagi
ilu pengetahuan menjadi 3 macam :
a.
Teologi sifatnya dogmatif dan irasional yang
mengutamakan religious, contoh animisme/dinamismee, politeisme, dan monoteisme
b.
Metafisika mengutamakan rasional lebih kepada
sebab-akibat.
c.
Ilmu positif memadukan antara rasionalitas dan
empirik
·
Syarat pengetahuan :
a.
Objektif (sesuai dengan realita)
b.
Empiric (didukung oleh pengalaman dan fakta)
c.
Rasional, logika sebagai alat
d.
Mempunyai metode langkah (observasi, eksperimen,
rumusan masalah, kerangka pemikiran, hipotesis, verfikasi, kesimpulan)
e.
Sistematis (mempunyai hubungan antara fakta,
teori, dan metode)
f.
Akumulatif ( berstruktur)
g.
Universal
h.
Aksiologis (ilmu untuk manusia)
·
Filsafat Pengetahuan berarti kajian filsafat
terhadap ilmu dan merupakan logika(kemampuan secara rasional dan sistematis)
yang menjadi organon dan tonggak pendasar metoda.
·
Logika merupakan ilmu berfikir, salah satu
cabang filsafat yang mempelajari MEASAT (metode, asas, dan aturan) yang harus
dipenuhi untuk dapat berpikir secara cepat, lurus, benar dan jernih.
·
Teori Kebenaran :
a.
Teori korespondensi : perbandingan realita objek (informasi, fakta, peristiwa,
pendapat) dengan yang ditangkap subjek (ide, kesan). Jika subjek yang dihayati
sesuai dengan objek maka itu benar.
b.
Teori
konsistensi : merupakan usaha
pengujian atas arti kebenaran. Kesan - kesan yang selalu konsisten dari satu
penyelidik atas hasil eksperimen yang dilakukan yang lain dengan waktu yang
berbeda.
c.
Teori
pragtisme : teori atau dalil yang benar apabila memiliki kegunaan dan manfaat
bagi kehidupan dan berakibat yang memuaskan.
d.
Kebenaran
religious : penyesuaian antara kesan subjek terhadap suatu realita dan kesan
dengan realita objek.
·
Tahapan mencapai kebenaran :
a.
Tahu tentang konsep pengetahuan awal
b.
Berkembang menjadi proposisi
c.
Dikaitkan dengan banyak proposisi (argumen)
menjadi poliargumen.
·
Logika(disiplin) bertujuan untuk memperoleh pengetahuan dan
pemahaman, secara sistematik, rasaional, terargumentasi, dan terorganisasi yang
terikat atau tunduk pada aturan procedural. Logika ada 2 macam :
a.
Logika Naturalis (masuk akal)
b.
Logika ilmiah (suatu kegiatan intelektual)
·
Disiplin ilmu dibedakan menjadi 2 menurut AGM
Van Melsen, yaitu :
a.
Disiplin non empiric contohnya matematika dan
filsafat
b.
Disiplin empiric contohnya ilmu alam dan ilmu
sosial
·
Tujuan mempelajari logika adalah untuk :
a.
Membedakan cara berpikir yang tepat sesuai
aturan yang berlaku
b.
Menguji ketepatan cara berfikir dengan metode
dan teknik yang tepat
c.
Merumuskan secara eksplisit asas-asas berfikir yang
sehat dan jernih
·
Konsep : hasil pemikiran manusia. Konsep
menghasilkan proporsisi dan argumentasi.
·
Abstraksi mendapatkan pengertian secara
konseptial dengan mencari dan membedakan antara subsisten( realita yang
kongkret) dan eksisten(gabungan antara substansi dan eksiden/keberadaan).
·
Ada 9 macam eksiden : KUANLITASAKPARUWARELIK
(kuantitas, kualitas, aksi, pasi, ruang, waktu, relasi, lingkungan, dan
keadaan).
·
Definisi adalah pengertian suatu hal secara
singkat dan jelas. Terdiri dari definiendum (yang didefinisikan) dan definien
(penjelasan).
·
Contoh : Antropolgi adalah antropos dan logos
(definisi nominal : menganalisa konsep) yang mempelajari tentang manusia yang
berpandangan…… (definisi real : uraian)
·
Aturan membuat definisi :
a.
Dapat dibolak – balik
b.
Tidak boleh menggunakan bentuk negative
c.
Definiendum tidak boleh definien
d.
Tidak boleh menggunakan kata kiasan
·
Klarifikasi adalah penguraian konsep berdasarkan
perbedaan, cirri, dan persamaan.
·
Aturan klarifikasi :
a.
Lengkap dan menyeluruh
b.
Benar-benar memisahkan
c.
Menggunakan dasar yang sama
d.
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
·
Kesulitan dalam membuat klarifikasi :
a.
Apa yang benar bagi kesuluruhan juga benar bagi
bagiannya, tapi yang benar bagi bagiannya belum tentu benar bagi keseluruhan
b.
Tidak mudah memisahkan sesuatu dengan jelas
c.
Terlalu cenderung hitam putih padahal masih ada
abu-abu.
·
Proposisi adalah suatu pernyataan antara 2
konsep yang bernilai benar (afirmasi) atau salah(negasi).
·
Konsep kelas dalam proporsisi adalah term. Dalam
term dibagi menjadi dua, yaitu :
a.
Kata yang termasuk atau tidak adalah term subjek
b.
Kata yang ada didalamnya adalah term predikat
Contoh : Mahasiswa (term subjek) adalah manusia (term
predikat)
·
Unsur proposisi :
a.
Quintifier : perkataan yang menunjukkan
kuantitas terdiri dari “seluruh” dan “sebagian”
b.
Kopula : perkataan yang menunjukkan hubungan
antara term subjek dan predikat terdiri dari “adalah” apabila afirmasi dan
“adalah tidak” apabila negasi
c.
Term subjek
d.
Term predikat
Contoh proporsisi :
Semua (Q) mahasiswa (S) adalah(K) manusia (P).
·
Bentuk proporsisi :
a.
Universal Afirmatif adalah semua S adalah P
(SaP) contohnya, Semua mahasiswa adalah manusia
b.
Partikular afirmatif adalah Sebagian S adalah P
(SiP) contohnya, Sebagian penari adalah mahasiswa
c.
Universal negasi adalah Semua S adalah bukan P
(SeP) contohnya, Semua monyet adalah bukan manusia
d.
Particular negasi adalah Sebagian S adalah bukan
P (SoP) contohnya, sebagian kertas adalah bukan buku
·
Distribusi term adalah term dalam proporsisi
bahwa term mencangkup semua atau sebagian anggota (non distributive)
·
DMnemonic adalah alat bantu untuk mengingat
sesuatu , seperti distribusi term adalah ASEDITOP , distribusi term sebagai :
a.
Akronim dari proporsisi A, subjeknya saja yang
distributif
Contoh : Semua
mahasiswa adalah manusia, sebagian manusia adalah mahasiswa
b.
Proposisi E, dua-duanya distributif
Contohnya : Semua
meja adalah bukan kursi
c.
Proposisi
I tidak ada yang ditributif
Contohnya :
Sebagian mahasiswa adalah pecinta sepakbola
d.
Proposisi O, predikatnya yang diistributif
Contohnya :
Sebagian mahasiswa adalah bukan pecinta sepak bola
·
Proporsi juga dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu
proposisi sederhana dan majemuk
a.
Proporsisi sederhana terdiri dari sati subjek
dan predikat
b.
Proporsisi majemuk terdiri dari 2 atau lebih
dari proporsisi sederhana dan dibagi lagi menjadi proposisi majemuk
kompositif(hipotetikal, alternatif, dan disjungtif) dan proporsisi majemuk
konjungtif
·
Hipotetikal bentuknya jika……maka….., apabila
ansidennya benar, konsekuensinya pasti benar, namun konsekuennya benar belum
tentu ansidennya benar.
·
Alternatif bentuknya atau… atau….., yang salah
satunya benar, tapi tidak menutup kemungkinan dua-duanya benar.
·
Disjungtif bentuknya bahwa..dan… , yang
dua-duanya salah.
·
Konjungtif bentuknya …..dan…., dimana dua-duanya
benar.
·
Argumentasi = suatu rangkaian proporsisi yang terdapat premis (inseden) dan kesimpulan
(konsekuen) dimana melibatkan akal budi yang menemukan kesimpulan
(interferensi).
·
Berdasarkan jumlah premis, penyimpulan dibagi
menjadi dua, yaitu :
a.
Premis langsung yang diformulasikan dalam
oposisi, konversi, dan obversi.
Dari konversi dan obversi dibentuk kontrapositif dan inversi
b.
Premis tidak langsung
·
Oposisi adalah penyimpulan langsung yang ditarik
kesimpulan yang sama dalam subjek dan predikat namun
kuantitas/kualitas/kuantitas dan kualitas beda.
A ß kontaris àE ,O ß Sub Kontaris à I, E/A ßKontradiksi
àI/O , E/A ßSuper implikasi à O/I, O/I ßsub implikasi àE/A.
|
JIKA
|
MAKA
|
|||
|
A
|
E
|
I
|
O
|
|
|
A – BENAR
|
BENAR
|
SALAH
|
BENAR
|
SALAH
|
|
E – BENAR
|
SALAH
|
BENAR
|
SALAH
|
BENAR
|
|
I – BENAR
|
MUNGKIN
|
SALAH
|
BENAR
|
MUNGKIN
|
|
O – BENAR
|
SALAH
|
MUNGKIN
|
MUNGKIN
|
BENAR
|
|
A – SALAH
|
SALAH
|
MUNGKIN
|
MUNGKIN
|
BENAR
|
|
E – SALAH
|
MUNGKIN
|
SALAH
|
BENAR
|
MUNGKIN
|
|
I – SALAH
|
SALAH
|
BENAR
|
SALAH
|
BENAR
|
|
O – SALAH
|
BENAR
|
SALAH
|
BENAR
|
SALAH
|
·
Kontraris
: tidak dapat dua-duanya salah / benar
Subkontraris : Tidak mungkin dua-duanya salah atau
benar ; apabila satu benar blum tentu
Super implikasi :
universal benar, particular benar ; universal salah particular belum
tentu benar
Sub implikasi : universal benar, particular benar ;
universal salah, particular salah
Kontradiksi : tidak mungkin dua-duanya salah atau
benar
·
Konversi : dibalik antara subjek premis
(converted) dan predikat kesimpulan (converse) tanpa mengubah arti. Dibedakan
menjadi 2, yaitu :
a.
Konversi penuh (tanpa mengubah kuantitas),
contoh E menjadi E
b.
Konversi sebagian (mengubah kualitas) , contoh E
menjadi O
Catatan : tapi O tidak dapat dikonversi
·
Obversi adalah kesimpulan langsung dengan
mengubah predikat premis menjadi bentuk kontradiksi dari kesimpulan tanpa
mengubah kuantitas dan artinya. Dengan cara dinegasi tanpa mengubah kuantitas
tapi kualitas beda.
Contoh : A menjadi E
E
menjadi A
I
menjadi O
O
menjadi I
No comments:
Post a Comment