Sunday, June 16, 2013

Terakhir di Semester 2


Dan.. inilah UAS terakhir semester 2 ditempati oleh mata kuliah BIOMAN.
Jadi di UAS terakhir hari kamis minggu lalu.. @antropunpad2012 dikasih UAS berupa soal dari dosen kami yang ada di Belanda. Sebelum dikumpulin rada terjadi kebingungan besar. Pasalnya sebagian besar peserta UAS tersebut baru pulang dari kampus jam setengah 11 malem, termasuk aku yang baru nyampe di kosan temen (saat itu nginep kosan temen soalnya udah malem dan aku takut sendirian balik, hhe). Maka dari itu kami rada ketir-ketir, soalnya deadline ngumpulin UAS jam 12 malem dan sebagian besar pula ada yang belum mengerjakan (tapi untungnya sya sudah).

And i will miss this semester :"

Sunday, June 9, 2013

[CURCOL] Terima Kasih


Sudah lama aku ingin mengatakan ini kepada semua orang yang membantuku mencoba menyukai Antropologi. Kedua Orang tua ku yang selalu mendukung, kelima teman dekatku ; Mega 170510120011, Noer 170510120019, Tari 170510120043, dan Eka 170510120047 yang selalu ada buat aku... Kalian adalah teman baikku.. Selalu mendukungku, dan menerimaku walaupun aku satu-satunya orang Jawa dan tidak berjilbab :" ;, AG... 170510____3 Terima Kasih kakaaaakk.. Pertemuan kita di acara yang tidak mungkin saya datengin ternyata mempertemukanku denganmu :D Walaupun kamu rada nyebelin karena jarang bertanya kepadaku tapi terima kasih.. Kata-katamu yang aku ingat adalah "Selesaikan tugasmu H-1 sebelum dikumpulin" dan jaraaang banget kelaksana :( Tapi kamu selalu memberi kata "Semangat :)"  *btw nama kamu saya tulis di tugas Bahasa Inggris bersama orang yang saya sayangi di Antrop*, dan terakhir buat akang 170510____1 yang suuuibuk di usahanya, terima kasih karena selalu ada di setiap aku butuh apa-apa,..ketika aku dicuekin aa dan ketika aku butuh barang itu di kulap.. Kata dari kamu yang selalu kuingat adalah "Wanita yang baik adalah wanita yang tidak tidur setelah sholat subuh" Aku lagi berusaha kang :) . Memang kamu abang yang baik.



Semuamuaamuaaanyaa... Sayang kaliaaaann :D

(Mencoba menjadikan) Resensi Buku Monografi



Nama   : Nisaa Wahyu P
NPM   : 170510120016
Organisasi Sosial dan Sistem Kekerabatan

KISAH LIMA KELUARGA
Telaah – telaah Kasus Orang Meksiko dalam Kebudayaan Kemiskinan

                                        Judul buku         :
Kisah Lima Keluarga : Telaah – telaah Kasus Orang Meksiko dalam Kebudayaan Kemiskinan
(The Five Families : Mexican Case Studies in the Culture of Poverty  )
Penulis    : Oscar Lewis
Nama Penerbit   : Yayasan Obor Indonesia
Tahun Terbit       : 1988
Jumlah Halaman: 347 Halaman


Kisah lima keluarga karangan Oscar Lewis yang diterjemahkan oleh Rochmulyati Hamzah ini menceritakan tentang kisah kehidupan lima keluarga miskin yang berada di Mexico City. Pada bab pendahuluan sedikit banyak sudah menjelaskan dengan mengenalkan lima keluaga tersebut, yakni keluarga Martinez, Gomes, Gutierrez, Sanchez, dan Castro. Keluarga Martinez tinggal di sebuah vecindad bernama Azteca dimana dihuni oleh sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani, pekerja tangan yang ahli dan pemilik toko. Sang kepala keluarga, Pedro bekerja sebagai petani yang selanjutnya beralih profesi menjadi pemimpin politik yang cakap.Keluarga Martinez merupakan kelurga yang cukup ideal karena saling melengkapi sifat antara suami dan isteri dan juga sikap anak-anaknya yang melaksanakan norma di desanya secara baik. Keluarga dua, keluarga Gomez diceritakan tinggal di vecindad bernama Casa Grande. Sang kepala keluarga, Agustin merupakan kelurga kelas pekerja yang berasal dari kelurga petani dari desa Azteca. Keluarga Gomez merupakan keluarga tengah dalam masa peralihan antara desa ke kehidupan kota. Keluarga Gomez merupakan kelurga yang stabil dengan tidak banyak memperlihatkan kekacauan dan kerusakan, anak-anak yang membantu penghidupan mereka. Keluarga ketiga adalah keluarga Gutierrez yang tinggal vecindad Panadero. Guilermo sebagai tukang kecil-kecilan dan juga pengusaha toko membina kelurganya cukup baik, dan Julia bekerja sebagai penjual keliling. Kelurga empat adalah keluarga Sanchez tinggal di daerah Casa Grande. Keluarga Sanchez merupakan kelurga yang cukup rumit karena masing-masing istrinya (Jesus Sanchez memiliki empat orang isteri) memiliki anak. Namun dalam pendahuluan dijelaskan Jesus adalah laki-laki yang luar biasa karena tanggung jawabnya. Keluarga terakhir yang dibahas adalah kelurga lima, keluarga Castro yang menjadi jutawan setelah revolusi. Keluarga ini sudah mendapatkan pengaruh dari Amerika mulai dari gayanya, penolakan terhadap budaya sendiri, peralatan dari Amerika dan tidak adanya perhatian terhadap kebudayaan. Pada bab selanjutnya, Oscar mulai menjelaskan dan berusaha menggambarkan kehidupan setiap kelurga yang dibahas sedikit pada pendahuluan.. Oscar menuliskan setiap kelurga dengan pendahuluan tempat tinggal masing – masing kelurga.
Keluarga satu adalah kelurga Martinez, keluarga ini tinggal di kawasan lereng gunung di dataran tingi yang sudah cukup modern karena terdapat balai kota, gereja, alun-alun dan toko. Pedro memiliki satu istri dan enam anak yang salah satu diantara mereka, Conchita, anak pertama mereka sudah menikah dan memiliki anak. Istri Pedro, Esperanza adalah istri yang rajin dan baik dengan memasak tortilla dan menyiapkannya pada pagi hari. Anak pertama, Conchita juga rajin membantu ibunya. Dalam keluarga Martinez, sang kepala keluarga merupakan ayah yang baik dan cinta lingkungan, serta menyukai material. Hal ini dibuktikan dia mau melakukan apa saja termasuk menjual anaknya untuk mendapatkan uang, namun ia tidak akan menjual arang yang akan merusak pohon ex dan pinus. Selain itu, Pedro yang awalnya menjadi petani mulai memasuki pekerjaannya di ranah hukum. Dua keluarga awal pada proses perkawinannya menggunakan proses resmi dengan menikah di gereja. Tidak seperti Kelurga Gomez, Keluarga Martinez sangatlah menjunjung istrinya dengan tidak mencari wanita lain karena ia terlalu sibuk dengan pekerjaannya di ranah hukum seperti bekerja pada perbaikan desa, ikut dalam pembangunan, pemilihan baru, melestarikan hutan dan semua hal yag berhubungan dengan perjuangan hukum. Selain itu masalah yang menerpa kelurga ini adalah ketika Pedro mulai pindah agama protestan, dia mencela pastor dan agama katholik lainnya. Masyakarat disana mengenal agama dengan baik, ketika itu mereka menunjukkan ketidaksukaan sikap Pedro dengan memutuskan komunikasi dan protes kepada Pedro. Hal kebaikan lain yang dilakukan oleh Pedro adalah ia merupakan satu-satunya pria yang ingin maju dengan pembangunan pancuran yang sebagian besar dikerjakannya. Pedro sangat menyukai istrinya karena kesetiaan dan kepolosan yang dimiliki oleh istrinya.
Keluarga dua adalah keluarga Gomez yang tinggal di daerah Casa Grande yang berderet toko-toko kecil, pasar dan pemandian umum. Di daerah ini kebanyakan penghuni bekerja sebagai pedagang miskin, pekerja terampil dan buruh. Dari sistem religinya, mereka percaya kepada patung dua orang pelindung suci ; Perawan Guadalupe dan Perawan Zapopan yang setiap pengnuhi lewat harus memberikan sebuah isyarat ; berupa pandangan atau tanda salib. Di daerah Casa Grande sangat bermasyarakat hal ini mungkin karena sepertiga penghuni merupakan sanak saudara dan seperempatnya terdapat ikatan perkawinan atau persahabatan. Banyak orang yang mempunyai uang dan penghasilan yang cukup tidak mau pindah dari Casa Grande karena kemasyarakatannya kuat, khususnya para kaum muda ikatan tali persahabatan terikat seumur hidup, pergi bersama, dan bahkan seringkali kawin di dalam vecindad tersebut. Walaupun begitu kebanyakan orang dewasa tidak ingin mencampuri urusan dan berusaha mempertahankan kebebasan pribadi mereka. Hal ini secara tidak langsung membentuk sopan santun dalam bertamu dengan mengetuk pintu sebelum masuk ke suatu rumah. Agustin Gomez memiliki satu isteri, Rosa dan empat orang anak ; Alberto, Hector, Esther, Juanito. Mereka semua akrab antara satu dengan yang lain, kecuali Hector yang diusir ayahnya karena telah mengatakan yang sebenarnya terjadi antara papanya dengan wanita lain. Meskipun Agustin menikah secara resmi di gereja namun perilakunya tidak seperti Pedro pada keluarga pertama. Dia sangatlah menyukai perempuan dan pernah meniduri perempuan sampai hamil. Rosa juga berbeda dengan Esperanza, dia lebih kasar dan ringan tangan. Saat suaminya memukul karena geram Rosa tak kunjung pulang dari kerjaannya di Restoran waktu itu, ia membalasnya dengan tendangan yang mengakibatkan suaminya mengalami impoten. Keluarga ini awalnya berasal dari kelurga berada dan mereka mulai menghabiskan uangnya dengan kegiatan yang menyenangkan, saat itulah mereka menemukan romantisme. Namun hal tersebut hilang saat Agustin mulai mendua. Permasalahan yang lain adalah ada pada Hector, anak mereka yang telah diusir oleh ayahnya. Hector merupakan anak yang berbakti kepada ibunya namun di dalam chapter ini, dia tidak terlalu menyukai ayahnya atau bahkan terkesan menjelek-jelekkan ayahnya. Hector mempunyai hobi dan bahkan pernah dituduh merupakan dalang dalam pesta yang seingkali dilakukan oleh beberapa orang di Casa Grande yakni berdansa dan karnaval yang dilakukan ketika ada upacara kematian yang hal tersebut merupakan perbuatan yang tidak baik.
Keluarga tiga adalah keluarga Gutierrez. Keluarga ini tinggal di Vecindad Panadero yang hampir lebih dari setengah penduduknya mempunyai ikatan kekerabatan. Keadaan di Vecindad Panadero juga tidak jauh berbeda dengan vecindad yang lain bahkan lebih miskin dengan deretan kamar yang bedesakan tanpa jendela. Guilliermo mempunyai satu orang isteri yang umurnya lebih tua darinya. Dari keluarga yang sebelumnya, Julia, isteri Guillermo merupakan istri yang bertanggung jawab dan baik. Guilliermo sendiri memiliki tabiat yang kreatif untuk mendapatkan uang, ia bahkan mengatakan akan mengurus televise (yang dapat memberikan uang yang cukup banyak) daripada mengurusi anak-anaknya. Dalam hal materi Guillermo sangat memperhatikan, terbukti ketika Lola, anak dari isteri pertama Guilliermo yang telah menamatkan sekolahnya harus memberikan 50 peso setiap hari dengan ganti pemberian uang bis, makan siang, dan mandi dari ayahnya. Kehidupan Julia dan Guilliermo berawal dari masing-masing kegagalan rumah tangga mereka. Guilliermo dulu pernah menikahi seorang, Esmeralda yang kemudian pergi meninggalkan dia dan anaknya. Sedangkan Julia memiliki masa lalu  yang kelam,  ia mempunyai dua mantan suami yang keduanya adalah pemabuk dan sering memukulinya dan tidak menafkahinya.Pada awal perkenalan mereka mempunyai sifat yang saling melengkapi, Julia yang kasar dan keras sedangkan Guiliermo memiliki sifat yang lembut dan pemalu. Guiliermo merupakan pekerja keras dan kreatif dalam mencari material, walaupun sebenarnya dia tidak mendapatkan banyak keuntungan dari itu semua.
Keluarga empat, adalah keluarga Sanchez. Sanchez memiliki masa lalu yang cukup suram karena dia merupakan anak bungsu yang jarak dengan kakaknya sangat jauh dan ayahnya sangat keras. Keadaan di daerah ini sangat bebas. Diceritakan bahwa banyak perkawinan bebas, termasuk Jesus juga melakukannya. Dia melakukan hubungan intim dengan beberapa wanita dan menghasilkan anak kecuali Elena, istri kedua perkawinan bebasnya. Banyaknya wanita di hari-hari Jesus menimbulkan rasa kecemburuan antar isterinya. Di dalam keluarga ini banyak konflik yang sebagian besar terjadi di dalam keluarga sendiri. Pada akhir bagian, dijelaskan bahwa Jesus terkadang merasa dirinya sudah benar dalam mendidik anak da istrinya, tapi ternyata tidak.
Keluarga lima Keluarga Castro adalah keluarga kaya baru yang menjadi makmur. Ciri khas keluarga ini terlihat dari alokasi dana, alokasi waktu, pola kepribadian/karakter yang terbentuk atas hasil sosialisasi keluarga.Keluarga ini terdiri dari 6 anggota keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan empat orang anak, dan 3 pembantu rumah tangga. Keluarga Castro sangat makmur dalam urusan bisnis. Namun kemakmuran ini tidak menjadi suatu kemudahan dalam bertahan hidup. Dimana sang suami sebagai pencari nafkah sangat berhati-hati mengeluarkan uang untuk keperluan keluarganya, dibanding dengan mengadakan pesta bersama rekan-rekan kerjanya (alokasi dana sosial). Waktu yang mereka miliki dalam kesehariannya terkesan lebih singkat. Dimana aktifitas di pagi hari seperti sarapan baru dilaksanakan pukul 12.00. Sedangkan waktu-waktu sebelum itu mereka gunakan untuk tidur, barulah sarapan di waktu tersebut. Lalu beraktifitas seharian. Makan siang dilaksanakan pukul 15.00. dan ketika makan semua anggota keluarga harus berada dalam satu meja makan. Kepribadian anak terbentuk berdasarkan pola pengasuhan orang tuanya. Karena mereka hidup dalam keluarga yang serba berkecukupan, seringkali mereka tidak menghargai uang, bahkan orang-orang di sekitarnya. Seringkali anak-anak ini menghardik pembantu rumah tangganya dan melawan orangtua. Keempat anak ini sering dihadapkan pada persoalan sepele namun membuat mereka satu sama lain terlibat percekcokan luar biasa, terutama terjadi di meja makan.
Yang menarik dari cerita ini adalah karakter kepala keluarga pada setiap keluarga . Martinez, seorang yang cinta lingkungan terlalu sibuk dalam urusan politik membuat dia dan istrinya rukun baik dengan anak-anaknya pula. Konflik yang terjadi di keluarga Martinez adalah konflik yang ditimbulkan Martinez sendiri seperti pindah agama dan rencana membakar bento. Pada keluarga kedua, Agustin gomez adalah lelaki yang belum menemukan tujuan hidupnya yang hanya mendua dari istrinya. Hubungan-hubungan yang seharusnya tidak dia lakukan, dia lakukan sehingga menimbulkan percecokan dalam rumah tangga dan didukung oleh kurang harmonisnya kehidupan seksual antara dia dan istrinya karena menderita impoten. Perlakuan tersebut berlatar belakang kehidupan yang makmur yang dialami oleh mereka berdua sebelum jatuh miskin. Pada keluarga ketiga, Guilliermo merupakan lelaki yang kreatif. Kekreatifannya merupakan keturunan yang diwariskan oleh kedua orang tuanya. Konflik pada Guilliermo adalah konflik pribadi di dalam keluarganya. Konflik yang sama juga di rasakan pada keluarga Sanches dan Casrtro. Keluarga Sanchez sibuk dengan konflik yang ada dalam rumah tangganya karena rumah tangga mereka sendiri rumit. Jesus Sanchez memiliki empat orang istri yang pasti terdapat perlakukan yang tidak adil yang menyebabkan kecemburuan sosial. Begitu pula pada keluarga kelima.
Banyaknya konflik yang beragam pada lima keluarga tersebut sedikit banyak menggambarkan apa itu kebudayaan kemiskinan. Terlalu fokus kepada masalah atau konflik mereka, membuat mereka kurang bersosialisasi dan membuka diri pada fenomena selain di kehidupan mereka sendiri. Selain itu dilihat dari tempat tinggal mereka yang bergerombol dan berkumpul, kumuh yang dinamakan vecindad. Tempat tinggal ini mengakibatkan kerusakan pada kesehatan (pada logikanya pasti suasana di tempat tinggal itu pengap apalagi kamar Guitterez yang tidak berjendela) dan juga akan berakibat pada psikis mereka seperti mudah marah. Pada beberapa keluarga juga merupakan orang-orang yang menolak lembaga pemerintahan, seperti Martinez yang bahkan mengatakan bahwa Revolusi merupakan kegagalan, karena masyarakat sendiri telah ditipu oleh pemerintah. Walaupun mereka berdekatan dan bergerombol tapi itu tidak menjanjikan sosialisasi mereka bertambah. Masih banyak di vecindad yang ditinggali oleh lima keluarga tersebut sangat membatasi pergaulan di sekitar, rasa apatis dan juga etnosentris masih terlihat pada masing-masing individu. Seperti contoh pada vecindad Casa Grande yang ditinggali oleh keluarga Gomez, meskipun rasa sosialisasi pada anak muda kuat karena adanya beberapa factor seperti bersekolah di sekolah yang sama dan sering mengadakan pesta dansa, hal tersebut tidak berlaku pada orang dewasa. Mereka lebih banyak membatasi diri menolong orang dan mencampuri urusan orang lain. Hal tersebut menunjukkan kepedulian mereka sangat sedikit bahkan pada tetangga sekalipun. Hal lain yang berkaitan dengan lima keluarga adalah pernikahan dini, apalagi yang dilakukan oleh empat keluarga dimana diceritakan seperti Sanchez mulai melakukan perkawinan bebas pada usia 18tahun dimana pada usia tersebut sebenarnya belum matang seseorang untuk memulai pernikahan. Rasa apatis yang dimiliki perindividu juga merupakan hal yang memicu sulitnya terhapus kebudayaan kemiskinan itu sendiri.  
Sang penulis, Oscar Lewis dalam buku ini berusaha untuk memperlihatkan bagainama kehidupan sehari-hari dan kebiasaan di sekeliling kita bisa jadi merupakan akar dari budaya kemiskinan. Penulisan seperti novel remaja dengan  menceritakan satu keluarga dan keluarga yang lain saat bangun dan interaksi “sempit” yang dilakukan oleh keluarga-keluarga tersebut merupakan salah satu metode penulisan novel etnografis. Metode ini merupakan salah satu metode yang biasa digunakan para antropolog untuk lebih mengenal dan menganalisa suatu hal dari kehidupan tineliti. Keuntungan dari metode ini adalah pembaca termasuk saya sendiri menjadi ikut masuk dan terjun menjadi peneliti yang sedang melakukan observasi dan penelitian pada lima keluarga tersebut. Dengan prolog keadaan lingkungan tempat tinggal masing – masing keluarga, dilanjutkan kehidupan  dengan dibumbui konflik dan cerita masa lalu masing – masing keluarga juga menjadikan Buku “Kisah Lima Keluarga” wajib menjadi pedoman penulisan etnografi yang “apik”.
Dan pada akhirnya, perlu diambil hikmahnya bahwa kebudayaan kemiskinan bukan karena kurang materi semata, namun juga kehidupan sosial, nilai yang ditanam di masa kecil, kebiasaan dan  tempat tinggal ikut andil dalam perkembangan kebudayaan kemiskinan itu sendiri.